Chappie (2015) - In the near future, crime is patrolled by a mechanized police force. When one police droid, Chappie, is stolen and given new programming, he becomes the first robot with the ability to think and feel for himself.
Release Date: 6 March 2015 (USA)
Genre: Action | Sci-Fi | Thriller
Stars: Sharlto Copley, Dev Patel, Hugh Jackman
Pembahasan:
Chappie adalah salah satu film science fiction yang cukup menari perhatian saya. Selain menampilkan sinematografi dan action yang sangat seru ternyata filem ini juga berisi tentang sebauah paradigama tesendiri tentang jiwa manusia (soul).
Dalam film ini dijelaskan bahwa artificial intelligent (kecerdasan buatan) yang dibuat oleh manusia dalam sebuah program komputer memiliki kemungkinan untuk berfikir dan merasa seperti manusia. Dikarenakan kecerdasan buatan tesebut memiliki kesetaraan dengan jiwa manusia yang berpusat pada susunan saraf otak maka orang yang hampir meninggal pun dapat ditransfer jiwanya ke mesin komputer / robot selama syaraf otaknya tersebut belum mati.
Dalam pemikiran tersebut, mengindikasikan bahwa jika tubuh manusia mati maka jiwanya juga akan mati, karenanya pemikiran tersebut bertentangan dengan konsep teologis dari setiap agama terutama Islam.
Seperti yang telah dikatehui oleh setiap muslim bahwa beriman kepada Hari Akhir yang didalamnya terdapat surga dan neraka adalah rukun iman yang harus dipercayai oleh setiap muslim. Dengan beriman kepada Kehidupan Setelah Kematian manusia memiliki makna dan harapan untuk hidupnya. Begitupun juga dengan mengimani ajaran ini maka manusia tidak akan berlaku sewenang wenang baik terhadap hidupnya sendiri maupun terhadap hidup orang lain.
Berdasarkan analisa tersebut maka film ini hanya layak ditonton sebagai hiburan semata namun jangan terjebak pada perangap ateisme-materialistis yang ada dalam film ini.
Release Date: 6 March 2015 (USA)
Genre: Action | Sci-Fi | Thriller
Stars: Sharlto Copley, Dev Patel, Hugh Jackman
Pembahasan:
Chappie adalah salah satu film science fiction yang cukup menari perhatian saya. Selain menampilkan sinematografi dan action yang sangat seru ternyata filem ini juga berisi tentang sebauah paradigama tesendiri tentang jiwa manusia (soul).
Dalam film ini dijelaskan bahwa artificial intelligent (kecerdasan buatan) yang dibuat oleh manusia dalam sebuah program komputer memiliki kemungkinan untuk berfikir dan merasa seperti manusia. Dikarenakan kecerdasan buatan tesebut memiliki kesetaraan dengan jiwa manusia yang berpusat pada susunan saraf otak maka orang yang hampir meninggal pun dapat ditransfer jiwanya ke mesin komputer / robot selama syaraf otaknya tersebut belum mati.
Dalam pemikiran tersebut, mengindikasikan bahwa jika tubuh manusia mati maka jiwanya juga akan mati, karenanya pemikiran tersebut bertentangan dengan konsep teologis dari setiap agama terutama Islam.
Seperti yang telah dikatehui oleh setiap muslim bahwa beriman kepada Hari Akhir yang didalamnya terdapat surga dan neraka adalah rukun iman yang harus dipercayai oleh setiap muslim. Dengan beriman kepada Kehidupan Setelah Kematian manusia memiliki makna dan harapan untuk hidupnya. Begitupun juga dengan mengimani ajaran ini maka manusia tidak akan berlaku sewenang wenang baik terhadap hidupnya sendiri maupun terhadap hidup orang lain.
Berdasarkan analisa tersebut maka film ini hanya layak ditonton sebagai hiburan semata namun jangan terjebak pada perangap ateisme-materialistis yang ada dalam film ini.
Lilat trilernya berikut ini:
No comments:
Post a Comment