Pages

Saturday, October 03, 2015

Arti Tahun Baru Hijriah dalam Meningkatkan Kualitas Hidup

Sumber gambar: www.bestwishesquotes.com
Manusia adalah mahluk yang hidup di dalam waktu, terperangkap dan menderita kerana waktu namun juga bahagia karena waktu. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan manusia menghitung waktu akan tetapi setiap manusia sepakat bahwa waktu sangatlah penting dan bahkan harta yang paling berharga adalah waktu.
Dalam perhitungan waktu manusia menggunakan sistem hitungan dari mulai detik, menit, jam, hingga tahun. Setiap peradaban memiliki perhitangan tahunnya sendiri, ada yang dihitung berdasarkan sistem surya, adapun yang menggunakan sistem rembulan.
Salah satu pentingnya penghitungan tahun adalah untuk menandai sudah sejauh mana eksistensi suatu peradaban. Selain itu penghitungan tahun juga untuk menandai peringatan momen-momen tertetu seperti kelahiran, peringatan keagamaa, hari bersejarah dan lain sebagainya.
Dalam peradaban Islam perhitungan waktu menggunakan sistem qomariyah yaitu penghitungan yang didasarjan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat Arab yang nota bene adalah pedagang yang tidak begitu memperhatian pergantian musim tanam seperti Byzantium dan wilayah lain pada masanya yang menggunakan penghitungan tahun berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari sehingga dapat menentukan kapan musim berganti.
Sebelum Khalifah Umar bin Khattab memerintah, penghitungan tahun tidak dilakukan secara sistematis. Walaupun masyarakat Arab sudah mengenal penghitungan bulan dari mulai Muharram hinggan Dzulhijjah, akan tetapi penghitungan tahun hanya didasarkan pada suatu peristiwa besar tertentu. Misalnya Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tahun Gajah, yaitu tahun dimana terjadinya invasi tentara gajah yang dipimpin oleh Gubernur Syam, Abrahah.
Mengingat bahwa Islam sudah menjadi peradaban yang dapat menyatukan seluruh elemen bangsa, terutama Arab, dalam suatu sistem yang disebut "ummah" maka Khalifah Umar bin Khattab menggap bahwa penghitungan tahun dalam peradaban Islam harus dilakukan sebagai penghargaan terhadap perjuangan para syuhada dalam menegakan panji-panji Islam. Tidak seperti penghitungan yang dilakukan oleh kaum Nasrani-Byzantium yang menggunakan awal tahun dihitung sejak lahirnya Yesus Kristus atau Isa al-Masih, Islam menjadikan tahun hijrah kaum muslim dari Makkah ke Yatsrib atau Madinah sebagai tahun pertama pengghitungan tahun. Karenanya kalender Islam disebut juga sebagai kalender Hijriah.
Adapun komite yang menentukan tahun hijrah sebagai awal tahun Kalender Islam adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah. Dalam rapat komite tersebut ada yang mengusulkan kalender Islam berdasarkan hari kelahiran Nabi Muhammad, ada yang mengusulkan sejak Nabi Muhammad diangkat sebagai rasul. Namun, usul yang diterima adalah usulan dari Ali Bin Abi Thalib di mana beliau mengusulkan agar kalender hijriah Islam dimulai dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad dari Mekah dan Madinah. Dari usul Ali bin Abi Thalib inilah sejarah kalender Islam pertama kali dibuat dan sejarah tahun baru Islam pada mulanya ada.
Penentuan peristiwa Hijrah sebagai awal tauh Kalender Islam, menandakan pentingnya peristiwa Hijrah bagi umat Islam. Karena hijrah, Islam berkembang pesat di Madinah yang pada akhirnya berkembang dan meluas hingga ke Mekah dan daerah-daerah sekitarnya. Nabi Muhammad sendiri berhijrah bukan tanpa alasan, tetapi mendapatkan wahyu sekaligus bentuk respon untuk menanggapi sikap masyarakat Arab yang kurang berkenan dengan ajaran Islam.
Hijrah juga mengandung pengertian berubah menjadi lebih baik. Karenanya bagi setiap muslim dalam merayakan tahun baru Hijriah, hendaknya melakukan muhasabah atau instropeksi diri, sudah sejauh mana kualitas kehidupan kita di tahun ini, dan apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi pergantian tahun agar menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun kemarin.

No comments:

Post a Comment