Pages

Monday, October 12, 2015

Menggapai Berkah Lewat Ilmu

Sumber gambar: kanaljogja.com
Di masyarakat Muslim tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah Tabaruk yang berarti mendapatkan berkah atau dalam bahasa Jawa disebut juga "ngalap berkah".
Bagi masarakat awam, tabarruk biasanya dilakukan dengan cara melakukan upacara kenduri, tahlilan, yasinan, sedekah bumi, sedekah laut (nadran), ziarah kubur dan lain sebagainya. Sering kali upaya tabaruk yang dilakukan oleh kebanyakan masayarakat Muslim awam tersebut dituding sebagai bentuk kemusrikan, atau minimal melakukan kebid'ahan.

Friday, October 09, 2015

Mencari Agama Masa Depan

Sumber gambar: www.sojo.net
Para pakar terutama yang terkait dengan keagamaan merasa prihatin terhadap peran agama yang lambat laun semakin tidak berfungsi dalam penghargaan nilai-nilai kemanusiaan. Sebuah pertanyaan yang muncul adalah “apakah agama untuk manusia, ataukan manusia untuk agama?”
Sesuatu yang sering ditampilkan di muka umum adalah sering kali agama bukannya dapat menjawab persoalan kemanusiaan malah sering kali menimbulkan persoalan kemanusiaan itu sendiri. Berdasarkah hal ini maka masih layakkah agama bagi manusia terutama manusia modern saat ini yang sudah tidak lagi merasa terikat oleh ritus-ritus suci suatu agama.

Thursday, October 08, 2015

Mencari Tuhan Lewat Sains

Sumber gambar: zvono-istine.org
Salah satu ciri menonjol dari masyarakat modern adalah kegigihannya dalam mencari pembutian akan sesuatu. Hal ini dikarenakan bahwa dalam pemikiran positivistik dan newtoninan, alam semesta tersusun secara teratur sehingga semua fenomena yang terjadi dan dapat dibuktikan keberadaan dan penyebabnya merupakan suatu kebenaran yang sejati.

Tuesday, October 06, 2015

Memahami Tuhan Menurut Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as

Sumber gambar: www.sodahead.com
Suat saat datanglah seorang kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as. Ia berkata, “Amirul Mukminin, jelaskan kepada kami tetang Tuhan kami sehingga seakan-akan kami melihat-Nya sendiri, agar kami lebih mencintai-Nya dan lebih mengenal-Nya.”

Monday, October 05, 2015

Tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia dalam Bingkai Budaya Jawa

Sumber gambar: www.pinterest.com
Apa yang berada di dalam benak anda ketika mendengar istilah tahun baru? Tentu bagi kebanyakan orang tahun baru identik dengan pesta dan kemeriahan. Kembang api dilepaskan hingga memenuhi langit malam pergantian tahun dengan warna warni yang memanjakan mata. Tiupuan terompet terdengar disepanjang keramaian manusia dan berbagai mancam konvoi atau arak-arakan dilakukan oleh berbagai kelompok orang dari mulai anak-anak hingga orang tua.

Cara Mendapatkan Rezeki Anak Yang Soleh

Sumber gambar: www.pinterest.com
Rasulullah saw bersabda: "Apabila seorang anak Adam mati, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara : sedekah jariah,atau ilmu yang memberi manfaat kepada orang lain atau anak yang soleh yang berdoa untuknya." (H.R Muslim)
Ketiga point dalam hadits tersebut sebenarnya tidaklah terpisah satu sama lain. Baik  itu sedekah, ilmu atau pun anak yang soleh ketiganya merupakan satu kesatuan. Akan tetapi memang kedudukan anak soleh dalam hadtis tersebut merupakan posisi yang paling utama karena di dalam anak soleh juga terkandung sedekah jariyah dan juga ilmu yang bermanfaat.

Hikmah Menepati Janji Menurut Islam

Sumber gambar: www.sonotaguru.com
Pernahkah kita dijajikan sesuatu oleh orang lain? bagaimanakah perasaan kita apabila seseorang tidak menepati janjinya kepada kita? Setiap orang mungkin akan menjawab kedua pertanyaan tersebut dengan, "Ya benar saya pernah dijanjikan sesuatu oleh orang lain dan saya akan sakit hati apabila janji tersebut tidak ditepati."

Sunday, October 04, 2015

Arti Niat dalam Menentukan Kesuksesan di Tahun Baru Hijriah

Sumber gambar: www.musewords.com
Sebuah perkataan ulama salaf yang masyhur dilingkungan pesantren yaitu: "Seringkali amal yang kecil menjadi besar karena niatnya dan seringkali pula amal yang besar menjadi kecil karena niatnya."
Berdasarkan hal tersebut maka niat merupakan penentu utama dalam menentukan nilai sebuah usaha atau pekerjaan.

Menghayati Arti Umur Manusia

Sumber gambar: pixshark.com
Sebagai manusia yang berakal kita pasti telah menyadari bahwa Allah telah memberikan nikmat yang begitu banyaknya, dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya adalah nikmat yang tak terkira, dari yang ada di darat, laut atau pun udara semuanya adalah karunia Allah untuk manusia. Karena begitu banyaknya nikmat Allah maka pantaslah jika Allah berfirman: "Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat mengiranya." (An Nahl: 18)
Semua nikmat yang berasal dari Allah ini menjadikan manusia tidak dapat melepaskan diri dari penghambaan kepada Allah, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah : "Dan tidaklah Kujadikan Jin dan Manusia melainkan untuk mengabdi kepadaKu" (Adh-Dhariyat: 56)

Saturday, October 03, 2015

Arti Tahun Baru Hijriah dalam Meningkatkan Kualitas Hidup

Sumber gambar: www.bestwishesquotes.com
Manusia adalah mahluk yang hidup di dalam waktu, terperangkap dan menderita kerana waktu namun juga bahagia karena waktu. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan manusia menghitung waktu akan tetapi setiap manusia sepakat bahwa waktu sangatlah penting dan bahkan harta yang paling berharga adalah waktu.
Dalam perhitungan waktu manusia menggunakan sistem hitungan dari mulai detik, menit, jam, hingga tahun. Setiap peradaban memiliki perhitangan tahunnya sendiri, ada yang dihitung berdasarkan sistem surya, adapun yang menggunakan sistem rembulan.

Hijrah Kunci Sukses dalam Islam

Sumber gambar: www.abcservices.com
Setiap orang pasti mendambakan kesuskesan baik itu kesuksesan finansial, karir, maupun kehidupan asmara atau keluarga. Ada sebuah kata kunci (key word) dalam mendapatkan kesukesesan menurut Islam, yaitu "Hijrah". Hijrah adalah berpindah dari suatu keadaan atau tempat yang kuang baik atau bahkan buruk menuju ke suatu keadaan atau tempat yang lebih baik.
Hijrah tidak harus bermakna pindah sacara fisik akan tetapi lebih kepada merupah mindset atau pandangan hidup menjadi lebih baik. Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika akan berhijrah dari keterpurukan menuju kesuksesan antara lain:

Menggapai Kesuksesan dengan Etos Kerja Tasawuf

Sumber gambar: www.linkedin.com
Tasawuf oleh sebagian kalangan seringkali dituduh sebgai dalang dari kemerosotan etos kerja umat Islam terutama dalam mengkajik ilmu-ilmu modern sehingga umat Islam mengalami kemunduran dan jatuh dalam penjajahan negara-negara Barat.
Kita memang tidak dapat memungkiri bahwa memang dalam perkembangan sejarah tasawuf, banyak kelompok-kelompok tasawuf yang hanya menawarkan ekstase spiritual namun melupakan realitas duniawi. Dalam posisi ini tasawuf dianggap sebagai sebuah pelarian yang sempurna bagi orang-orang yang menghadapi kehidupan dunia dengan penuh keputus asaan.

Etika Sufi dalam Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Manusia Modern (Bagian 2)

Sumber gambar: www.themosqueinmorgantown.com
Sepertinya Descartes mengisyaratkan bahwa kesempurnaan manusia terletak pada kecakapan rasionalnya. Akan tetapi, dalam praktiknya, Rasionalisme Descartes membawa probelem-problem serius dalam etika manusia modern saat ini. Di tempat lain Nasr menyimpulkan bahwa dekadensi humanistik pada zaman modern ini disebabkan manusia telah kehilangan pengetahuan langsung mengenai diri dan keakuan yang selalu dipeliharanya. Pengetahuan langsung mengenai diri terkait dengan identitas atau jatidiri sejati manusia.

Etika Sufi dalam Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Manusia Modern (Bagian 1)

Sumber gambar: www.sustainablecitiescollective.com
Akhlak merupakan salah satu eleman terpenting dalam Islam selain akidah dan syari’ah. Seorang muslim belum dipandang sempurna bila belum mengamalkan ketiga elemen ajaran Islam ini. Karena itu, sejak dini anak-anak muslim telah diajar dan didik tentang ketiga keilmuwan tersebut. Adapun yang menjadi persoalan adalah, bagaimana metode pengajar akhlak disampaikan kepada masyarakat. Apakah akan disampaikan secara dogmatis ataukah rasional. Jika rasional, serasional apakah metodenya tersebut?

Mewarnai Hidup dengan Sufat al-Fatihah

Sumber gambar: www.virtualmosque.com
Rasulullah saw bersabda: La shalata illa bi fatihah al-kitab (tidak ada shalat kecual dengan surat al-Fatihah). Berdasarkan hadits tersebut para ulama fikih sependapat bahwa membaca surah al-Fatihah adalah wajib hukumnya pada setiap rakaat shalat.
Akan tetapi shalat pun bisa di maknai secara umum tidak hanya shalat yang diawali oleh takbiratul ihram dan diahiri dengan salam saja, akan tetapi setiap kegiatan doa yang dipanjatkan kepada Allah. Karena itu, pantaslah jika para ulama selalu menganjurkan untuk membaca surat al-Fatihah di awal dan di ahir doa yang dipanjatkan.

Meneladani Ibn Rushd dalam Menyikapi Perbedaan Mazhab

Sumber gambar: www.britannica.com
Dalam wacana Fikih Perbandingan Mazhab, sosok Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad Ibn Muhammad ibnu Ahmad ibnu Ahmad ibnu Rushd, atau biasa disebut sebagai Ibn Rushd  Averroes pasti tidak dapat dipisahkan. Ia lahir di Cordo­va, Spanyol sekarang, pada tahun 520H/1126M. 
Bidayah al-Mujtahid adalah salah satu karya yang revolusioner dalam bidang hukum Islam, dalam kitab ini Ibn Rushd membandingkan berbagai pendapat para ulama fikih tentang berbagai masalah keagamaan.

Friday, October 02, 2015

Menapati Janji Pada Anak Sebagai Media Pendidikan

Sumber gambar: www.istrazime.com
Pernahkah kita menjanjikan sesuatu kepada anak-anak kita? Tentu sebagai banyak orang tua sering menjanjikan sesuatu kepada anak-anak mereka entah untuk merayu anak agar tidak nakal atau pun sebagai imbalan apa bila anak mendapatkan prestasi tertentu. Akan tetapi, seberapa seringkah kita menepati janji kita kepada mereka?
Jika anda termasuk orang tua yang sering mengingkari janji kepada anak-anak, agaknya anda perlu merenungi hadits berikut.

Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Berfikir Rasional

Sumber gambar: www.taringa.net
Dalam rekam sejarah manusia, masyarakat Yunani adalah masyarkat yang telah memikirkan posisi manusia secara lebih mendalam dalam kehidupan. Pada awalnya manusia sudah merasa bahwa dirinya memiliki posisi sebagai bagian dari alam semesta, pandangan ini kemudian disebut sebagai kosmosentrisme.  Kosmosentrisme memandang manusia sebagai bagian dari alam dan harmonisasi antara manusia dan alam adalah sebuah keniscayaan. 

Thursday, October 01, 2015

Insan Kamil dalam Pendidikan Tasawuf

Sumber gambar: www.twilightsentinel.com
Insan dalam konsep mysticism adalah perantara antara Al-Ḥaq dan al-khalq. Hal ini terkait dengan hakikat Nur Muhammad yang memiliki dua sisi yaitu sisi Ilahiyah dan sisi ‘Ubudiyah.
العبودية جوهرة كُنْمُهُهَا الرُّبُوبِية, فما فَقَدْ في العبودية وُجِدَ الرُّبُوْبيّة.
Artinya: “Ubudiyah adalah mutiara haikatnya adalah Al-Rububiyah, Maka apa yang terdapat dalam ‘Ubudiyah dimunculkan pula Al-Rububiyah.” (Al- Hadits)

Menelusuri Jalan Kebenaran

Sumber gambar: www.islamicsunrays.com
Menurut Ibn ‘Arabi semua hal yang ada di alam ini pasti berada pada jalan yang lurus (shirat al-mustaqim). Hal ini karena semua mahluk adalah manifestasi dari nama-nama Allah. Dari sinilah, sebagian para penafsir Ibn ‘Arabi kemudian menjadikan argumentasi Ibn ‘Arabi tersebut sebagai konsep wahdat al-adyan (kesatuan agama-agama). Penafsir ini mengatakan bahwa semua agama adalah sama dan semuanya akan selamat. Pemahaman ini tentu saja akan menimbulkan masalah terutama dalam konsep teologi keagamaan dalam Islam yang menegaskan bahwa antara orang yang beriman-islam dan yang tidak memiliki balasan yang berbeda dari Tuhan.

Dua Tipe Emanasi dalam Tasawuf

Sumber gambar: www.www.alifradio.com
Nafas Rahmanî yang menghasilkan tajallī mula-mula yang menenangkan kesedihan Wujud Ilahi yang merupakan “perbendaharaan yang tersembunyi” yang rindu untuk dikenal.
Kehendak (iradah) untuk dikenal inilah yang menjadikan Wujud Ilahi memanifestasi (tajalli) dalam berbagai entitas. Terdapat dua macam tajallī yakni, tajallī yang terjadi dalam ‘alam al-ghayb, dan tajallī yang terjadi dalam ‘alam al-syahadah.

Determinisme dan Free Will dan Relasinya dengan al-‘Ayan Thabitah

Sumber gambar: www.danielmiessler.com
Berbeda dengan konsep “dunia ide” Plato, yang mana ide yang masih bersifat potensial, memiliki hubungan simetri dengan “dunia ontologi ide” yang merupakan wujud manifestasi dari dunia ide. Dalam konsep A’yn Thabitah, sifat potensial tidak harus sama dengan manifestasinya. A’yn Thabitah berada dalam Martabat Wahidiyyah / Ta’ayun Tsani dalam Hadarat Ilahiyyah (Tingkatan Ketuhanan) atau apa yang disebut dengan Pengetahuan Tuhan.

Bermacam-macam Hati Manusia dalam Alquran

Sumber gambar: www.forumjualbeli.com
Hati Yang Tentram
“orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du[13]: 28)
Hati Yang Memahami dan Hati Yang Buta
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj [22]: 46)

Saturday, September 26, 2015

Memahami Syafa'at (Bagian 5)


Sumber gambar: framework.latimes.com
Pentingnya syafa’at dari para nabi dan rasul Allah adalah karena pada hari kiamat nanti tidak ada orang selain mereka yang dapat memberikan syafa’at untuk menyelamatkan manusia lainnya. Allah swt berfirman: Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at, dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong (Q.S. Al-Baqarah [2]: 48);

Memahami Syafa'at (Bagian 4)



Sumber gambar: feelislam.com
Dalam proses hubungan tuan hamba dan penguasa rakyat akan muncul beberapa ketentuan, termasuk perintah dan larangan. Orang yang mengikuti dan menaatinya seperti dipuji dan diberi imbalan, dan orang yang melanggarnya akan dicela bahkan diberikan hukuman. Demikianlah prinsip yang diberlakukan oleh penguasa kepada hambanya.

Memahami Syafa'at (Bagian 3)



Sumber gambar: www.boston.com

Sedangkan siapakah yang berhak menerima syafa’at dapat dilihat dalam firman Allah swt berikut ini. Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang Telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila Telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka Berkata "Apakah yang Telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (Q.S. Saba [34] : 23).

Memahami Syafa'at (Bagian 2)



Sumber gambar: www.independent.ie

Manusia adalah mahluk yang dapat menikmati kebahagiaan. Adalah sungguh suatu keprihatinan yang sangat mendalam jika banyak manusia yang tidak memiliki gairah hidup karena merasa bahwa dirinya telah tersakiti dan tidak bahagia. Adalah penting kiranya untuk memahami lebih dalam tentang apa itu kebahagiaan. Adakah kebahagiaan berbentuk, berwarna atau berdimensi layaknya organ tubuh kita?

Hal-hal yang Harus Dilakukan dalam Mengejar Impian

Sumber gambar: www.madamenoire.com
Untuk menggapai impian atau cita-cita baik dalam ekonomi, asmara atau pun hal yang lainnya seseorang seringkali tanpa sadar menciptakan sendiri hambatan-hambatan dari perjalanan menuju cita-citanya tersebut. Adapun hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai suatu kesuksesan adalah sebagai berikut:

Berbagi Asi dengan Anak Orang Lain

Sumber gambar: www.time.com
Di zaman modern ini, tidak semua wanita yang berani memutuskan untuk fokus dalam merawat bayinya sendiri terutama memberi asi. Mungkin jika untuk sementara waktu sekitar satu atau dua hari seorang ibu dapat memompa asinya kemudian ditempatkan ditempat yang steril untuk persediaan menysu bayinya, akan tetapi bagaimana jika sang ibu harus pergi selama berhari-hari dengan meninggalkan bayinya yang berusia masih di bawah dua tahun?

Friday, September 25, 2015

Manfaat Family Gathering dalam Kehidupan Kerja dan Keluarga

Sumber gambar: thistimeimeanit.com
Setiap orang yang telah berkeluarga tidak bisa melepaskan diri dari identitas pribadinya tersebut. Keluarga yang harmonis merupakan sebuah prestasi tersendiri dalam hidup seseorang. Orang yang telah berkeluarga akan menunjukan antusiasme ketika saling menceritakan keluarganya masing masing. Karena pentingnya keluarga bagi seseorang maka setiap perusahaan atau organisasi diharapkan mengadakan acara khusus yang dapat dihadiri oleh setiap karyawan dengan membawa keluarga mereka masing-masing. Salah satu acara yang dapat dilakukan adalah kegitan family gathering.

Bersiaplah Menjadi Wirausahawan Sukses

Sumber gambar: www.fairshare.cc
Memilih profesi yang tepat merupakan kunci dari kesuksesan. Pada umumnya, terutama para sarjana, memilih bekerja ditempat yang mengandalkan gaji bulanan. Sebagian dari mereka bahkan rela menjadi guru honorer yang penghasilannya hanya sedikit dengan mengharapkan pada suatu saat nanti akan mendapatkan sertifikasi atau diangkat menjadi PNS.

Memahami Syafa'at (Bagian 1)

Sumber gambar: islampeace1.wordpress.com
Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. (Q.S. An-Nisa ayat 85)
Dalam setiap doa yang dipanjatkan oleh para pemuka agama baik ustadz maupun kiyai, permohonan untuk menjadi salah satu orang yang dapat menerima syafa’at Rasulullah saw selalu menjadi bagian penting dalam isi doa tersebut. Biasanya beberapa ustadz memohon syafa’at bagi dirinya dan jama’ah untuk di akhirat kelak yang seolah menjadi tiket masuk ke surga.

Menangis Saat Shalat Dapat Menghilangkan Stres

Sumber gambar: www.dawn.com
Shalat merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seorang muslim. Karena nilainya yang penting tersebut maka minimal seroang muslim harus mejalankan ibadah shalat sebanyak lima kali dalam sehari semalam. Pada hakikatnya shalat merupakan sebuah terapi penyadaran esksistensial sebagai manusia di atas muka bumi.

Thursday, September 24, 2015

Piknik Solusi Terbaik Menghabiskan Ahir Pekan dengan Keluarga

Sumber gambar: www.sarihusada.co.id

Kegiatan apakah yang anda lakukan bersama keluarga ketika ahir pekan? Piknik atau bertamasya merupakan salah satu alternatif yang bisa anda lakukan.
Bagi sang ayah setelah seminggu penuh anda bekerja baik di dalam ruangan atau pun di luar ruangan, anda mungkin akan merasakan junuh. Bagi sang ibu tidak ada salahnya berhenti sejenak dari aktivias tugas rumah tangga atau bisnis harian yang menguras tenaga.

Manfaat Bermain Boneka bagi Keharmonisan Keluarga

Sumber gambar: www.dreamstime.com
Boneka adalah media pembelajaran sekaligus permainan  yang telah ada selama turun-temurun. Ia telah ada beriringan dengan perkembangnya peradaban manusia di muka bumi. Hal ini dapat dilihat bahwa setiap daerah dan setiap generasi memiliki ciri khas bonekanya sendiri, dari mulai yang dibuat dari jerami hingga berbahan plastik semisal boneka barbie.
Anak-anak adalah manusia yang paling menyukai boneka dari pada orang dewasa. Karenanya orang dewasa yang menyukai boneka sering kali dianggap sebagai kekanak-kanakan.


Read more!

Mendidik Seorang Anak Perempuan Berarti Mendidik Seluruh Bangsa

Sumber Ilustrasi: www.wisegeek.com
Perdana Mentri Norwegia Erna Solberg, mengatakan: "Kalau Anda mendidik seorang anak perempuan, Anda mendidik seluruh bangsa. Saya yakin Komisi ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam memobilisasi sumber daya yang dibutuhkan untuk menjadikan pendidikan  sebagai elemen utama di dalam pembangunan pada 2030 dan seterusnya," hal ini seperti yang dilansir okezone.com, Rabu, 23 September 2015. Pernyataan Solberg tersebut ia kemukakan dalam acara pembentukan Komisi Internasional Pendanaan Kesempatan Pendidikan Global di New York.

Wednesday, September 23, 2015

Cinta Kepada Allah Syarat Mutlak Pernikahan

Saya sangat miris mendengar bertia tentang seorang pria di Colorado, Amerika Serikat, dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas pembunuhan istrinya sendiri. Pria ini mendorong istrinya ke jurang di taman nasional setempat. Seperti yang dilansir oleh detik.com dan Reuters.com, Selasa (22/9/2015),  pembunuhan ini dilakukan agar sang suami mendapatkan asuransi jiwa sang istri senilai US$ 4,5 juta atau setara Rp 65 miliar. Seperti dilansir Reuters.

Memahami Makna Kurban dalam Islam

Kata kurban dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata 'qurbun' atau 'qurban' yang berarti 'dekat', jika ditambah dengan dengan imbuhan an (alif dan nun) maka mengandung arti 'kesempurnaan'. Dengan demikian kurban adalah sebuah ibadah yang dilakukan oleh manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Dalam sejarah agama-agama semit, Yahudi, Kristen dan Islam, kurban telah dilakukan oleh sejak zaman manusia pertama sekaligus Nabi pertama yaitu Nabi Adam. Kedua anak Nabi Adam, Qabil dan Habil melakukan kurban dengan cara meletakan harta yang paling disayangi mereka, baik berupa hasil pertanian atau hasil peternakan. Tujuannya adalah untuk menentukan mana di antara keduanya yang memiliki niat yang tulus dan bersih dari hawa nafsu seten.
Pada zaman Nabi Ibrahim, kurban juga kembali dilakukan kembali yaitu dengan cara menyembelih hewan ternak, seperti kambing, yang kemudian daging hewan tersebut dibagi-bagikan kepada penduduk kota Makkah. Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim tersebut berbeda dengan apa yang dilakukan kedua putra Adam yang hanya meletakan kurban di tempat yang tinggi. Begitupun kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim merupakan kritikan terhadap pelaksanaan kurban  yang dilakukan di masanya yaitu dengan cara banyak mengorbankan manusia untuk mendapatkan limpahan pahala dari Tuhan.
Apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim tersebut menjadi syariat kurban yang dilakukan secara turun temurun melalui nabi-nabi setelahnya. Akan tetapi pasca meninggalnya Nabi Musa banyak di antara bani Israil yang menjalankan kurban hanya untuk menunjukan sikap riya dan ingin dipuji oleh sesama manusia. Mereka berbondong-bondong menyembelih hewan kurban akan tetapi tidak disertai dengan niat yang tulus karena mengharap ridho dari Allah. Sikap seperti ini kemudian di kritik oleh Nabi Isa yang berpendpat bahwa bukanlah darah dan daging hewan kurban yang diterima oleh Allah tetapi jiwa-jiwa yang memliki niat yang tulus lah yang diterima oleh Allah. Namun kritikan tersebut malah disikapi dengan cara berlebihan oleh pengikutnya yakni dengan cara meninggalkan syariat kurban dan hanya mengedepankan sisi spritual dari kurban saja. Mereka lalu menganggap bahwa apa yang terjadi pada Nabi Isa yang disalib oleh musuh-musuh Allah merupakan pengorbanan terahir yang juga merupakan penebus dari dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia, bahkan dosa yang didapatkan sebagai dosa turunan. Maka dalam pemahaman ini hanya orang-orang yang mengakui Nabi Isa sebagai juru selamatlah yang jiwanya telah disucikan oleh pengorbanan Nabi Isa dan layak mendpatkan Kerajaan Allah.
Penghilangan syariat kurban dan hanya mengedepankan sisi spritualitas kurban ini kemudian dikritik kembali oleh Islam. Islam menekankan kepada penganutnya untuk memadukan dua sisi kurban yaitu syariat dan spiritualitas. Islam mengajak kembali penganutnya untuk mempraktekan kembali apa yang telah disyariatkan oleh Nabi Ibrahim. Seperti halnya Nabi Ibrahim, Islam menganggap bahwa pengurbanan yang hanya ditekankan pada sisi lahiriah yaitu dengan menyembelih hewan, adalah pengurbanan yang sia-sia dan penuh dengan kupura-puraan. Begitupun kurban yang hanya dipendam di dalam hati, atau kurban dari sisi spiritualitas adalah kurban yang tidak terungkapkan dan tidak berdampak positif bagi kemanusiaan. Karenanya dalam Islam pemaduan dua sisi makna kurban adalah bagaikan cinta yang tulus di dalam hati yang ditampakkan melalui tindakan nyata, yaitu berbagi kepada sesama.

Keharmonisan Keluarga Kunci Kesuksesan Seorang Pria

Ketika seorang laki-laki keluar rumah untuk mencari nafkah bagi keluarganya, secara tidak langsung laki-laki tersebut tengah mengobankan kebebasannya untuk seseorang selain dirinya sendiri. Seperti yang telah dipahami oleh banyak pihak bahwa laki-laki lebih mengedepankan egonya dibandingkan perempuan, lantas apa gerangan yang membuat seorang laki-laki rela meredam dan mengendalika egonya terebut.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh laki-laki dalam mencari nafkah mengandung sebuah pemenuhan ego juga. Dengan kata lain, bahwa laki-laki pada dasarnya  mengharapkan sebuah pamrih. Pamrih tesebut salah satunya dan yang paling utama adalah keharmonisan keluarga.

Read more!

Jadwal yang Padat Berpotensi Membuat Anak Stres


Setiap orang tua pasti menginginkan memiliki anak yang terbaik. Namun apakah sang anak memiliki keinginan memiliki orang tua yang menginginkan memiliki anak yang terbaik? Saya dan anda juga pasti pernah melewati masa kanak-kanak, dan boleh jujur waktu itu saya sama sekali tidak menginginkan orang tua yang meninginginkan memiliki anaka yang terbaik. Saya lebih mengingkan orang tua yang menyangi anak dengan menerima kekurangan dan kelebihan anak tanpa harus menyruh untuk menjadi atau melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.



Read more!

Tuesday, September 22, 2015

Tumbuhkan Imajinasi Anak dengan Mendongeng

Untuk mengantarkan seseorang menjadi manusia yang kratif, ia harus melewati tahap imajinatif terlebih dahulu. Adapun manusia yang paling banyak memiliki imajinasi adalah anak-anak. Adapun rangsangan untuk mendapatkan imajinasi haruslah seimbang antara segi audio yang dilakukan dengan indra pendengaran, visual yang dilakukan dengan indra penglihatan, dan eksperimental yang dilakukan dengan indra peraba.

Ada Stres dengan Pekerjaan Anda? Bermainlah dengan Anak

Dunia anak adalah dunia yang penuh dengan imajinasi dan fantasi. Berbeda dengan orang dewasa yang terlampau sibuk memikirkan segala hal sehingga sulit untuk berimajinasi, anak-anak sangat mudah untuk berimajinasi dengan membayangkan hal-hal yang dianggapnya menyenangkan. Jika imajinasi yang dilakukan oleh orang tua seing kali dianggap sebagai pelarian akan dunia kenyataan, maka bagi anak-anak berimajinasi adalah sesuatu yang natural dan malah akan meningkatkan keratifitas dan perkembangan mentalnya.

Read more!

Kata Negatif Membuat Nasihat Yang Baik Menjadi Buruk

Banyak orang tua di daerah saya yang sering mengatakan kepada anak-anak mereka dengan tujuan untuk memotivasi akan tetapi sering kali malah anak-anak mereka berbalik menyerang mereka. Adapun kata-kata itu misalnya adalah: "Nak kamu harus rajin belajar agar tidak seperti ibumu ini yang bodoh" atau mungkin versi yang lebih memotivasi, "Nak kamu harus rajin belajar agar jadi orang yang sukes, orang yang kaya, tidak seperti ibu dan ayahmu yang terjerat kemiskinan".
Kalimat tersebut sering dianggap oleh beberapa orang tua sebagai kalimat terbaik yang ditunjukan untuk mendongkrak semangat belajar anak-anaknya. Akan tetapi sebenarnya kalmit tersebut bukannya malah memotivasi akan tetapi malah menjatuhkan martabat orang tua sendiri sehingga menjadikan dirinya tidak layak dijadikan sebagai "idola" bagi anak-anak mereka. Beberapa dari anak-anak tersebut mungkin akan berkata atau berfikir dengan penuh pemberontakan, "kenapa saya harus belajar, sedangkan toh ibu dan ayah juga dulu tidak belajar?" atau dengan redaksi lain, "bagaimana saya bisa menjadi orang yang sukses sedangkan orang tua saya saja bodoh?"

Read more!

Rahasia di Balik Kata "Apa" dan "Tidak"


Allah berfirman:
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (Q.S. Yunus: 61)
Jika kita rubah kata  maa (مَا) yang berarti"tidak" dengan arti yang lain yaitu "apa" (sesuatu) maka hasilnya adalah:

Read more!

Kosongkan Hatimu dari Keluh Kesah Maka Dirimu Akan Bahagia

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS Ali Imran ayat 26)

Pesantren Sistem Pendidikan Terbaik yang Pernah Ada di Indonesia

Sumber gambar: http://www.cirebontrust.com
Pesantren merupakan saka guru pendidikan di Indonesia. Kesimpulan tersebut tidak berlebihan karena kehadiran pesantren di Nusantara telah ada sejak ratusan tahun lalu. Istilah “pesantren” sendiri sangat khas Nusantara. Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa istilah pesantren berasal dari akar kata bahasa Sangsekerta yaitu "cantrik" atau "santri" yang artinya "orang yang mencari pengetahuan dan kebenaran" sama seperti kata "murid" dalam bahasa Arab yang berarti "seseorang yang telah memperoleh talqin dari mursyid tarekat." Kemudian akar kata tersebut di beri imbuhan bahasa Jawa pe-en yang merubahnya menjadi kata keterangan tempat, yaitu "pesantren".
Setelah kedatangan Islam pesantren mendapatkan tambahan kata yang mempertegas sistem pengajarannya yaitu "pondok". Kata ini berasal dari bahasa Arab,“funduq” yang berarti “penginapan”. Keharusan untuk menginap di madrasah / pesantren pada awalnya karena apara kyai selalu membangun pesantrennya jauh dari pemukiman warga. Pemilihan tempat ini tentu memiliki pertimbangan bahwa dalam upaya pengajaran dan pendidikan pesantren seorang santri harus fokus dalam pelajarannya dan jangan terpengaruh oleh budaya masyarakat yang masih menganut kepercayaan lama.
Berdasarkan istilah yang digunakan, maka pesantren merupakan tradisi pendidikan yang telah digunakan sejak pra Islam, yaitu berasal dari tradisi Mandala atau pertapaan dalam pengajaran agama Hindu-Buddha. Tradisi pesantren walaupun memiliki istilah yang berbeda memiliki kemiripan dengan tradisi pendidika di negara-negara lain, misalnya perguruan Budha-Shaolin di Cina yang juga membentuk komunitas belajar sendiri, tradisi pendidikan Huzah di Persia dan tradisi pendidikan Akademia di Yunani yang telah terselenggara sejak masa Plato.
Istilah santri pun lebih dekat dengan istilah murid dalam bahasa Arab dari pada "tilmidz", karena dalam pengajaran di pondok pesantren seorang santri tidak hanya diajarkan ilmu-ilmu duniawi saja tetapi juga dilatih mental dan spiritualnya. Hal ini dapat dilihat dalam sejarah Wali Sangga yang mana Syaikh Ja'far Shadiq atau Sunan Kudus memiliki salah satu guru yang bernama Kyai Telingsing, seorang ulama asal negeri Cina yang dalam pesantrennya tidak hanya mengajarkan Ilmu-ilmu agama Islam tetapi juga ilmu arsitektur, pertukangan serta bela diri.
Tidak seperti pendidikan formal saat ini yang lebih mengedepankan jenjang kelas. Sistem pendidikan pesantren sejak pendidikan dasarnya lebih mengedepankan sitem pendidikan Akademia yang mana seorang santri tidak akan melanjutkan pelajaran berikutnya sebelum benar-benar menguasai pelajaran landasannya, dari mulai ilmu 'alat, fiqih, aqidah, akhlaq, ushul fiqih, mantiq, kalam, hingga ilmu haqiqat atau disebut juga ilmu tasawuf dan termasuk juga hikmah (filsafat). Setiap pesantren memiliki corak fokus kajiannya sendiri, misalnya ada pesantren yang hanya fokus dalam ilmu 'alat tetap lemah dalam ilmu lainnya, maka sang kyai akan menyuruh santrinya untuk belajar kepada kyai yang lain untuk memperdalam ilmu selanjutnya. Dengan demikian tradisi pendidikan pesantren juga beriringan dengan tradisi rihlah 'ilmiyah (perjalan menunutut ilmu).
Seorang santri dalam mempelajari suatu ilmu tidak pernah "serakah", sehingga ia akan terlebih dahulu fokus dalam mempelajari satu ilmu terlebih dahulu tanpa mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan sekarang yang mana seorang pelajara harus mempelajari banyak ilmu sekaligus dalam satu tahun, sehingga ilmu-ilmu yang dipelajari tersebut tidak ada yang dikasai dengan baik.
Saat ini pondok pesantren dapat dikatakan hanyalah sebuah nama saja. Tradisi-tradisi dan metode yang digunakan sudah menyimpang dari hakikat pesantren. Hal ini dikarenakan formalisasi pendidikan yang tidak mampu diadopsi dengan baik oleh para aktivis pesantren sehingga terbawa arus sekulerisasi pendidikan yang selalu membeda-bedakan mana pendidikan agama dan mana pendidikan umum.

Monday, September 21, 2015

Keluarga adalah Sekolah yang Terbaik


Hadits tentang cara memilih jodoh tentu tidak asing lagi oleh sebagian besar umat Islam. Dalam hadtis tersebut prioritas utama dalam memilih jodoh, baik suami atau pun istri, adalah kualitas agamanya (al-diin). Agama dalam pengertian di sini bukan hanya dilihat dari sekedar kulit laurnya saja, tetapi juga inti sari dari agama tersebut yaitu wawasan dan keilmuan. Hal ini karena walaupun seseorang berpakaian dan menjalankan ritual ibadah yang syar'i akan tetapi jika tidak dilandasi dengan ilmu atau ia bersikap taklid buta maka agamanya tidak akan berpengaruh positif pada dirinya, keluarga dan masyarakatnya.


Read more!

Bullying Penyebab Utama Kegagalan Pendidikan

Pendidikan merupakan modal bagi kesuskesan suatu bangsa. Dikarenakan hal tersebut maka setiap element masyarakat, dari mulai orang tua, guru, masyarakat, hingga pemerintah, memainkan perannya masing-masing yang satu sama lain tidak bisa saling menafikan. Jika salah satu element tersebut tidak berjalan secara optimal, misalkan jika peran orang tua tidak berjalan maksimal, walaupun guru, masyarakat bahkan pemerintah mendukung terselenggaranya pendidikan yang baik, seorang peserta didik tidak akan dapat berkembang secara optimal.


Read more!

Selamakan Pendidikan Indonesia dari Disorentasi Pembangunan

Kritikan yang dilontarkan oleh Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yang menyatakan bahwa institusi atau
lembaga pendidikan di Tanah Air saat ini sudah tidak lagi mementingkan substansi, namun lebih mengedepankan citra lembaga masing-masing, sehingga anak didik tidak lagi menjadi fokus utama perlu menjadi renungan wajib seluruh elemen bangsa Indonesia. (www.republika.co.id / 31-8-2015)
Lokomotif pendidikan Bangsa Indonesia seperti telah lepas dari rel tujuan mulia didirikannya NKRI pada 70 tahun yang lalu. Pendidikan yang sejatinya merupakan solusi utama dalam memperbaiki  kerusakan bangsa tidak digunakan secara maksimal. Meurut Cak Nun hingga saat ini, bangsa Indonesia belum sampai pada tingkat kesepakan forumula yang jelas terkait pendidika itu bagaimana dan seperti apa yang ideal.
Pendapat Cak Nun tersebut mengingatkan saya terhadap statement yang pernah dikeluarkan oleh almarhum Nur Khalis Madjid (Cak Nur) bahwa sulitnya bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan pembangunan adalah karena keliru dalam mengartikan moderniasi. Indonesia, Hindia Belanda pada waktu itu, ketika gembar-gembor penerapan politik etis oleh pemerintah Hindia Belanda yang banyak membangun sekolah-sekolah formal dengan mengajarkan pelajaran-pelajaran khas dari Barat, disikapi secara berlebihan. Berlebihan dalam hal ini terdapat golongan, yaitu golongan yang berlebihan dalam menerima budaya baru tersebut dan  menganggapnya sebagai sesuatu yang paling baik sehingga menganggap bahwa budaya lokal terutama sistem pendidikan yang telah berlangsung selama ratusan tahun di bumi Nusantara, khusunya tradisi pesantren, adalah sesuatu yang kuno dan harus disingkirkan. Sedangkan golongan ekstrim yang lain adalah berlebihan dalam menganggap bahwa setiap yang masuk dari Barat adalah budaya yang sesat dan menyesatkan karena dibawa oleh orang-orang kafir.
Setelah Indonesia merdeka ternyata dualisme arah pendidikan Indonesia tidak dapat diselesaikan. Pengakuan Madrasah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan oleh negara secara formal pada tahun 1950 berdasar Undang-undang No. 4 tahun 1950 ternyata membuat dualisme pendidikan Indonesia semakin terlihat jelas. Apalagi manajemen pendidikan madrasah yang tidak di bawah binaan Departeman Pendidikan tetapi Departemen Agama yang dalam pengelolaannya ternyata di awal-awal pendiriannya tidak dioptimalkan secara maksimal mengakibatkan 'derajat' pendidikan madrasah berada pada level kedua daripada pendidikan sekolah yang dibina oleh Departemen Pendidikan. Ahirnya pendidikan madrasah pun hanya bisa mengekor dan berada di bayang-banyang pendidikan sekolah.
Selain dualisme arah pendidikan tersebut. Ternyata pendidikan Indonesia diperparah dengan 'pendewaan' ijazah sebagai syarat utama penerimaan tenaga pekerja baik di perusahaan-perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Maka pantaslah jika sekarang banyak terjadi pemalsuan ijazah yang bahkan dilakukan secara terang-terangan.
Hal ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, karena dapat menyebabkan terjadinya disorientasi pembangunan Indonesia. Apalagi ternyata persaingan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan pada era globalisasi saat ini dan yang akan datang lebih berorientasi pada skill bukan pada ijazah formal. Karenanya jika ternyata sumber daya manusia (SDM) kita bangsa Indoensia tidak dapat memenuhi kesiapan skill, maka akan sulit menembus pada persaingan di tingkat global, yang pada ahirnya kita akan kembali dijajah di negeri sendiri.


Sunday, September 20, 2015

Renungan dalam Memahami Takdir Tuhan

Dalam sebuah hadits Riwayat Muslim, dikisahkan bahwa Malaikat Jibril, yang pada waktu itu mewujud dalam bentuk seorang pemuda, bertanya kepada Nabi Muhammad saw: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Nabi saw pun bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada qadar (ketentuan Allah) yang baik maupun yang buruk “.
Mari kita perhatian point terahir perihal tentang dasar keimanan tersebut, yaitu mengimani ketentuan Allah terhadap mahluknya baik yang baik maupun yang buruk. Setelah mengimani bahwa hanyalah Allah yang Maha Berkuasa atas segala mahluk-Nya, termasuk manusia, maka otomatis kita akan mendapatkan suatu pemahaman bahwa setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia, semuanya berasal dari Allah. Pemahaman terhadap kehendak bebas manusia (free will) dan kehendak Tuhan adalah sebuah wacana perdebatan klasik yang telah terjadi sejak lama. Terdapat dua pemikiran yang ekstrim berkitan dengan wacana ini yaitu pemikiran qadariyah yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya. Sedangkan ekstrim yang lain yaitu pemikiran jabariyah yang mengatakan bahwa setiap perbuatan manusia telah ditentukan oleh Tuhan , karenanya manusia bukanlah pencipta bagi segala perbuatannya. 


Read more!