Untuk
mengantarkan seseorang menjadi manusia yang kratif, ia harus melewati
tahap imajinatif terlebih dahulu. Adapun manusia yang paling banyak
memiliki imajinasi adalah anak-anak. Adapun rangsangan untuk mendapatkan
imajinasi haruslah seimbang antara segi audio yang dilakukan dengan
indra pendengaran, visual yang dilakukan dengan indra penglihatan, dan
eksperimental yang dilakukan dengan indra peraba.
Ketimpangan salah satu
dari ketiganya akan membuat imajinasi anak tidak berkembang secara
optimal sehingga akan membuat daya kreativitasnya tehambat.
Perkembangan
teknologis saat ini membuat segalanya lebih mudah. Para orang tua
menganggap bahwa kehadirannya telah dapat digantikan oleh teknologi
seperti televisi ataupun gadget, akan tetapi mereka lupa bahwa
sebenarnya fasilitas teknologi secanggih apa pun itu, tidak akan dapat
menggantikan kehangatan bersama orang tua.
Kegiatan mendongeng
dengan menggunakan media buku cerita bergambar adalah kegitan yang tidak
akan pernah tergantikan oleh kecanggihan teknologi apapun. Anak akan
lebih puas jika melakukan eksplorasi terhadap gambar-gambar yang ada di
buku dongeng, sehingga mereka pun kemudian secara reflektif mengunakan
imajinasinya dalam menafsirkan atau mamahami gambar-gambar tersebut.
Selain eksplorasi gambar kemampuan untuk memahami sebuah cerita juga
dirangsang pula oleh pemamaparan yang kisah yang dilaakukan secara lisan
oleh orang tua.
Akan lebih berkembang lagi daya imajinasi anak
jika cerita yang ada dalam buku dongeng tersebut kemudian dilakonkan
dalam sebuah drama sederhana. Uapaya ini selain menumbuhkan
imajinasinya, juga melatih kecerdasan linguistik verbal dan psikomotorik
anak.
Adapun untuk semakin meingkatkan kognitifitas anak. Orang
tua dapat mengjak anak menebak salah satu adegan yang ada di dalam
dongeng. Ajukan pertanyaan, “Kenapa pak Tani menangkap si kancil?”. atau
"Di manakah pak Tani bekerja?" Pertanyaan ini akan merangsang
imajinasinya dan kognifitasnya. Selain itu anda pun bisa menanamkan
nilai-nilai kehidupan kepada anak yang nantinya akan diaplikasikan dalam
pergaulan anak sehari-hari.
No comments:
Post a Comment