Pages

Friday, August 21, 2015

Antara Pujian dan Nasihat Pada Anak

Pada suatu ketika Ibnu Umar ra, bercerita bahwa ketika beliau masih muda dan belum menikah, beliau sering tidur di masjid pada masa Rasulullah saw. Ibn Umar berkata: "Dalam tidurku aku bermimpi seakan-akan ada dua malaikat yang membawaku ke Neraka. Ternyata Neraka itu begitu menjorok ke dalam seperti sebuah sumur yang kedua sisinya terdapat tanduk. Di dalam Neraka tersebut terdapat banyak orang yang aku kenal, maka saat itu juga aku berkata: ' aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.' Kemudian datanglah malaikat kepadaku dan berkata, 'janganlah engkau takut'. Selanjutnya aku ceritkan mimpiku tesebut kepada Ummul Mukminin Hafsah bin Umar ra, lalu sadariku itu menceritakan kepada Rasulullah saw. Maka Rasulullah saw pun bersabda:
"Sebaik-baik pemuda adalah Abdullah (Ibn Umar) seandainya di mengerjakan shalat malam"
Mendengar sabda dari Rasulullah saw tersebut maka tersadarlah Ibn Umar. Ia lalu tidak pernah melewatkan shalat malam (tahajud) sepanjang hidupnya.
Apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw terhadap Ibn 'Umar yang juga merupakan adik dari istirnya Hafsah bin Umar ra tersbut adalah sangat mengena di hati Ibn 'Umar. Hal ini dikarenakan nasehat yang diberikan oleh Rasulullah saw tidak mengandung perkataan yang menghakimi bahwa Ibn 'Umar adalah pemuda yang malas beribadah dan banyak tidur. Namu Rasulullah saw malah memuji Ibn 'Umar sebagai pemuda yang paling baik di antara pemuda lain yang sebaya dengannya, namun setelah itu Rasulullah saw memerikan sedikit nasehat yang menggugah hati nurani Ibn 'Umar bahwa pujian yang diterimanya hendaknya diringi dengan bukti yang nyata yang melekat pada dirinya. Dikarenakan hal tersebut Ibn 'Umar menjalankan shalat malam tanpa ada rasa beban karena takut akan dihukum oleh Rasulullah saw tetapi ia menjalankan amal tersebut dengan hati yang tulus ikhlas tanpa ada paksaan dari siapapun kecuali mengharap Ridha dari Allah swt.
Begitupun ketika kita melihat anak kita atau murid kita melakukan kesalahan maka kita jangan langsung menghukum mereka tanpa mendengarkan penjelasan dari mereka, dan setelah mereka menjalakan alasannya maka kita puji mereka pada sesuatu yang pada diri mereka ada nilai positifnya lantas kemudia disisipi dengan nasihat yang membangun kepribadian dan kepercayaan diri mereka.
Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment