Pages

Saturday, August 22, 2015

Peran Multiple Intellegence Terhadap Kegiatan Pengembangan Anak

Menurut teori Multiple Intellegence, tidak ada rankaian strategi pengajaran yang dapat selalu bekerja secara efektif untuk semua anak. Setiap anak memiliki kecenderungan tertentun pada sembilan kecerdasan yang terdapat pada MI. Karenanya MI mengarahkan kegiatan pengembangan anak agar memiliki efek langsung pada perkembangan kercerdasan anak.
Perkembangan fisik motorik adalah perkembangan yang sangat penting di awal kehidupan masa kanak-kanak. Hal ini kakrena perkembangan ini akan mempengaruhi perkembangan ketrampilan atau kecerdasan anak lainnya.
Adapun kecerdasan yang paling erat dengan perkembangan fisik motorik adalah kecerdasan kinestetik. Dalam menumbuhkan kembangkan kecerdasan kinestetik sang anak harus selalu dilibatkan dalam kegiatan di ruang terbuka ataupun melakukan kegiatan diruangan yang menitik beratkan pada perkembangan motorik anak seperti menyusun papan atau balok bongkar pasang, menggambar, menggunting dll.
Selain kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal juga perlu dilatih guna meningkatkan kemampuan perkembangan fisik motorik anak. Mengajak anak untuk bermain sambil melakukan gerakan-gerakan sederhana sangatlah berguna bagi perkembangan motorik anak.
Kecerdasan lingusitik pun dapat dilatih bersama dengan pengembangan kecerdasan musikal. Hal ini dikarenakan kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang mudah untuk dilakukan oleh anak dalam menambah kosak kata dan mengekspresikan suatu bahasa. Karenanya sangatlah dianjurkan untuk melatih dan mengajak anak untuk bernyanyi selain dengan menggunakan bahasa Indonesia juga dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa yang nanti akan sangat berguna dalam perkembangan belajar anak.
Selain perkembangan fisik motorik, konsep MI juga akan membantu mengarakan anak dalam perkembangan kognitifnya. Pengembangan kognitif berkaitan erat dengan kecerdasan logis-matematis dan naturalis. Sejak umur 3 sampai 5 tahun perkembangan kongitif anak sudah semakin berkembang, karenanya kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang kemampuan berfikir, memorisasi, penalaran, akusisi, konsep, klasifikasi, pemesahan masalah dan pemusatan perhatian harus selalau disisipkan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dengan mengajak anak untuk mengamati objek-objek yang ada disekelilingnya sembari membahas persamaan dan perbedaannya seperti warna, ukuran, jumlah dan bentuk objek.
Kecerdasan intrapersonal dan interpersonal berguna bagi anak dari segi perkembangan Sosial-Emosionalnya. Pada dasarnya reaksi sosial manusia sudah terjadi ketika munculnya senyuman sosial pada saat bayi. Pola perilaku sosial yang dibina sejak awal kehidupan anak akan menjadi landasan bagi perkembangan sosial berikutnya.
Pada masa kanak-kanak awal, anak belajar menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebaya dan mengembangkan pola perilaku yang sesuai dengan harapan sosial, sedangkan pada masa kanak-kanak akhir, perkembangan sosial mengarah kepada pembentukan konsep diri. Di sinilah peran penting pendidik dalam pengembangan sosial anak. Kecerdasan intrapersonal, interpersonal, serta eksistensial harus dirangsang agar pendidik mampu merangsang perkembangan sosial dan emosional anak.

No comments:

Post a Comment