Pages

Thursday, August 27, 2015

Sutradara Film Minions yang Tak Pernah Lupa Leluhurnya



Siapa yang tak tahu karakter minions, ia adalah karakter kartun yang pertama kali muncul pada film Despicable Me dan Despicable Me 2. Karena ternyata antusiasme tentang karakter ini sangat banyak maka minions pun dibuatkan film tersendiri dengan judul Minions. Bahak oleh para netizen, beberapa artis Indonesia dibuatkan versi minions nya.
Selain banyak disukai oleh para penikmat kartun dan animasi, karakter minion juga menuai kontroversi oleh beberapa pihak. Mereka menggap bahwa minion adalah sebuah konspirasi dari organisasi rahasia freemason, illiminati, bahkan dajjal. Hal ini dapat dilhat dari karakter minon yang merupakan pembantu dari orang-orang jahat, bermata satu, dan yang paling jelas menurut para mereka adalah Film Despicable Me dan Minions di buat oleh Illimunation Production.
Terlepas dari perbedaan opini tersebut. Saya tidak aka banyak mengomentari hal tersebut lebih dalam karena semuanya masih dalam ranah praduga ditambah lagi film Despicable Me memiliki ending yang sangat baik sebgai filme keluarga.
Adegan yang menampilkan Bahasa Indonesia
Mari kita mengingat kembali setiap adegan di dalam film Minions. Jika anda cermat dalam menonton film Minions, anda tentu anda akan menemukan bahwa ada beberapa kata bahasa Indonesia yang diucapkan oleh minions, seperti mari, sang paduka ratu, dan terima kasih. Hal tersebut dikarenakan sang sutradara film Minions,Pierre Louis Padang Coffin memiliki darah Indonsia. Tidak tanggung-tanggung, ia merupakan putra dari Nh. Dini seorang penulis Novel ternama Indonesia yang salah satu karyanya yang sangat terkenal yaitu Pada Sebuah Kapal (1972), La Barka (1975) atau Namaku Hiroko (1977), Orang-orang Tran (1983), Pertemuan Dua Hati (1986), Hati yang Damai (1998).
Pierre lahir tanggal 1 November 1967, ayahnya Yves Coffin, seorang diplomat Perancis. Ketika umur 17 tahun orang tuanya bercerai, dan ia pun terpisah dengan ibunya yang kembali ke Indonesia. Ia bersekolah di Gobelins di Paris dan mengawali kariernya di Amblimation, studio animasi 2D di London. Di sana ia mengerjakan We're Back! A Dinosaur's Story besutan Steven Spielberg. Ia kemudian menjadi animator lepas di studio CGI Perancis Ex Machina sebagai animator, pengawas animasi, dan sutradara. Setelah itu, ia dan Chris Renaud berkolaborasi dengan Passion Pictures Paris dan Mac Guff dalam proyek film fitur animasi CGI Despicable Me (2010) pesanan Universal. Ia juga mengisi suara untuk beberapa tokoh figuran. Pierre Coffin juga membuat animasi berjudul Pings (film animasi penguin yang dilukai atau dibunuh).

Pada tahun 2013, Coffin dan Renaud menjadi sutradara Despicable Me 2. Ia dan Kyle Balda akan menyutradarai film pecahan Despicable Me, Minions (2014).
Walau terpisah dari sang ibu dan menghabiskan sebagaian besar hidupnya di luar Indonesia rupanya ia masih menjadikan Indonesia sebagai tanah air keduanya. Karenanya ia tidak sungkan untuk memasukan kata-kata bahasa Indonesia dalam karakter minion. Dan yang paling membangkakan adalah pengucapan kata-kata bahasa Indonesia ditempatkan pada adegan-adegan yang istimewa, misalnya pada saat minions yang bernama Bob menerima penghargaan dari Ratu Elisabeth Inggris.
Bukti kecintaan Pierre yang lain adalah pada saat pemutaran film "Minion", ternyata film ini diputar perdana di bioskop yang ada di Indonesia bukan di USA seperti film Holywood lainnya. 
Semoga kedepannya, Pierre mau bekerja sama denga animator-animator Indonesia lainnya dan menggarap sebuah film animasi yang bercirikhas Indonesia.  

Baca Juga: Sinopsis Film The Fantastic Four 2015 

 

No comments:

Post a Comment