Pages

Sunday, August 30, 2015

Netizen Mengecam Pengelola Bar yang Menjadikan Wanita sebagai "Piring"


Negara-negara barat yang sering kali menggembor-gemborkan emansipasi wanita dan penegakan hak asasi manusia ternyata belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh seluruh warganya. Baru-baru ini tersebar sebuah berita bahwa sebuah bar di Sydney, Australia, dikecam karena menjadikan perempuan sebagai "piring" hidangan pesta.
Ide awalnya, Cruise Bar, nama tempat itu, bermaksud menyelenggarakan pesta malam pembukaan bertema tropis. Bukannya mendapat pujian, acara pesta tesebut malah mendapatkan banyak kecaman di berbagai media sosial. Melihat foto-foto yang menunjukan perempuan telanjang dijadikan sebagai "piring" tersebut, Jane Oakley berkomentar, "Terima kasih Cruise Bar karena sudah secara terbuka menunjukkan penghinaan terhadap perempuan dan berkontribusi pada pandangan menjijikkan bahwa tubuh perempuan hanya sebuah alat. Saya tidak akan datang ke tempat Anda saat saya sedang keluar malam."
Apa yang dilakukan oleh pengelola bar tersebut menurut beberapa netizen sangat bertentangan dengan semangat moderintasasi, dimana antara laki-laki dan perempuan adalah seimbang. Perempuan bukanlah alat dan objek pemuas nafsu laki-laki atau pun sebaliknya. Setiap gender memiliki kesamaan dalam hak dan kewajiban menurut porsi dan naturalisasinya masing-masing.
Perbuatan semacam itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak menghargai kehidupan dan kehormatan orang lain. Dan mendengar komentar dari para netizen yang mengecam tindakan Crise Bar tersebut, mengindikasikan bahwa, ternyata masih banyak orang-orang yang peduli etika dan keadilan sosial. Semoga pengelola Cruise Bar, bisa mengerti bahwa ia melakukan kesalahan dan tidak mengulanginya lagi pada kesempatan yang lain.


No comments:

Post a Comment