Sumber kecerdasan ditentukan oleh tiga hal: genetis, asupan makanan, dan lingkungan. Tetapi, pada akhirnya, ketiga sumber kekuatan kecerdasan tersebut berumara di sekolah. Penemuan kekuatan kecerdasan siswa menjadi tanggung jawab moral sekolah. Peran sekolah seharusnya seperti detektif pencari minat, bakat dan kekuatan kecerdasan siswa. Sebagaimana perbedaan pada pola genetis setiap siswa, maka perbedaan kemuncullan kekuatan siswa pun berbeda satu sama lain. Dengan demikian, banyak cara menuju kecerdasan dan banyak tanda pula untuk melihat kecerdasan siswa.
Setiap waktu dalam kehidupan kita adalah kejadian-kejadian dan berbeda pada setiap individu yang mengalaminya. Kejadian itu memunculkan pengalaman dan interaksi sosial, antara lain berupa momen kemunculan kekuatan kecerdasan sesorang (baca: siswa). Jika ditarik ke wilayah sekolah, momentum kemunculan kekuatan kecerdasan siswa itu harus tercatat, direkan dan difasititasi, dirangsang, dipacu, lalu dihargai (kegiatan belajar mengajar), yang semua tertulis dalam bentuk penilaian proses up date (penilaian autentik). Fakta lain yang diperoleh dari penilaian momentum kemunculan kekuatan kecerdasan tidak hanya bersifat kognitif, juga psikomotorik dan afektif. Tentu saja semua itu melalui pengajaran yang bersifat discovering ability.
Penerapan discovering ability dalam merencanakan kegitan pengajaran atau pada proses pembelajaran mengindikasikan bahwa kita sebagai pendidik harus senantiasa merasa bahwa kita tidak mengatahui apapun secara utuh baik dalam materi yang diajarkan, metode pengajaran atau pun para peserta didik kita. Karenanya dapat dikatakan bahwa guru yang menerapkan metode tersebut adalah guru yang senantiasa merasa dirinya bodoh, dan guru yang selalu merasa dirinya bodoh tersebut adalah guru yang selalu menggali informasi dalam upaya peninggkatan kualitas pembelajaran yang dilakukannya. Maka dalam arti sederhana guru yang selalu merasa bodoh adalah guru yang smart!.
Baca artikel yang lain: Mendiagnosis Gejala Autisme Sedini Mungkin
No comments:
Post a Comment